DEFINISI ONKOLOGI
Onkologi adalah spesialisasi medis yang berkenaan
dengan studi dan praktek pengobatan kanker atau tumor. Istilah ini berasal dari kata
Yunani “onkos” yang berarti “massal atau massa”, dan akhiran -logi yang berarti
“studi tentang”.
Onkologi merupakan disiplin yang sangat penting dalam bidang perawatan
kanker, dan seringkali dibagi ke dalam klasifikasi onkologi medis, onkologi
bedah dan onkologi radiasi.
MACAM – MACAM ONKOLOGI PAYUDARA
Ø FIBRIO ADENOMA
a.
Pengertian
Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak yang sering
terjadi di payudara.
Fibroadenoma adalah suatu tumor jinak yang merupakan
pertumbuhan yang meliputi kelenjar dan stroma jaringan ikat. Fibroadenoma
mammae adalah tumor jinak pada payudara yang bersimpai jelas, berbatas jelas,
soliter, berbentuk benjolan yang dapat digerakkan.
b.
Jenis
Pembagian fibroadenoma berdasarkan histologik yaitu :
1.
Fibroadenoma Pericanaliculare
Yakni kelenjar berbentuk bulat dan lonjong dilapisi
epitel selapis atau beberapa lapis.
2.
Fibroadenoma intracanaliculare
Yakni jaringan ikat mengalami proliferasi lebih banyak
sehingga kelenjar berbentuk panjang-panjang (tidak teratur) dengan lumen yang
sempit atau menghilang.
Pada saat menjelang haid dan kehamilan tampak
pembesaran sedikit dan pada saat menopause terjadi regresi.
c. Penyebab
-
Peningkatan Estrogen
-
Genetik : payudara
-
Faktor-faktor predisposisi : Usia
d.
Patofisiologi
Fibroadenoma merupakan tumor jinak payudara yang
sering ditemukan pada masa reproduksi yang disebabkan oelh beberapa kemungkinan
yaitu akibat sensitivitas jaringan setempat yang berlebihan terhadap estrogen
sehingga kelainan ini sering digolongkan dalam mamary displasia.
Fibroadenoma biasanya ditemukan pada kuadran luar
atas, merupakan lobus yang berbatas jelas, mudah digerakkan dari jaringan di
sekitarnya. Pada gambaran histologis menunjukkan stroma dengan proliferasi
fibroblast yang mengelilingi kelenjar dan rongga kistik yang dilapisi epitel
dengan bentuk dan ukuran yang berbeda.
e.
Gambaran Klinis Pada Ibu (tanda dan gejala)
a.
Secara makroskopik : tumor bersimpai, berwarna putih keabu- abuan pada
penampang tampak jaringan ikat berwarna putih, kenyal
b.
Ada bagian yang menonjol ke permukaan
c.
Ada penekanan pada jaringan sekitar
d.
Ada batas yang tegas
e.
Bila diameter mencapai 10 – 15 cm muncul Fibroadenoma raksasa (Giant
Fibroadenoma )
f.
Memiliki kapsul dan soliter
g.
Benjolan dapat digerakkan
h.
Pertumbuhannya lambat
i.
Mudah diangkat dengan lokal surgery
j.
Bila segera ditangani tidak menyebabkan kematian
Ø KISTA SARKOMA FILLODES
a.
Pengertian
Tumor filodes di payudara, merupakan tumor yang jarang
terjadi dibandingkan dengan fibroadenoma bermula dari intralobular stroma dan jarang
disebabkan oleh fibroadenoma.
b.
Penyebab
Tumor ini bias berasal dari fibroadenoma selular yang
telah ada dan sekarang telah mengandung satu atau lebih komponen asal
measenkima. Diferensiasi dari fibroadenoma didasarkan atas lebih besarnya derajat
selularitas stroma, pleomorfisme selular, inti hiperkromatikdan gambaran
mitosis dalam jumlah yang bermakna. Protrusio khas massa polopoid stroma
hiperplastik ke dalam kanalikuli yang tertekan menghasilkan penampilan seperti
daun yang menggambarkan istilah filodes
c.
Patofisiologi
Bermula dari intralobular stroma dan jarang disebabkan
oleh fibroadenoma. tumor payudara ini biasanya tumbuh cepat, terkadang jinak,
terkadang di batas antara jinak dan ganas dan terkadang ganas.
Tumor filodes (sistosarkoma filoides) merupakan suatu
neoplasma jinak yang bersifat menyusup (invasive) secara local dan dapat
menjadi ganas (10-15%). Pertumbuhannya cepat dan dapat ditemukan dalam ukuran
yang besar. Tumor ini terdapat pada semua usia, tetapi kebanyakan terdapat pada
usia sekitar 45 tahun.
Tumor filodes ini dapat berukuran kecil sekitar 3-4
cm, dan dapat pula dalam ukuran yang sangat besar dan membuat payudara menjadi
besar (bengkak).
d.
Gambaran Klinis Pada Ibu (tanda dan gejala)
-
Kulit di atas tumor mengkilap,
regang, tipis, merah & pembuluh2 balik melebar & panas
-
Jarang tjd mestastasis (pembesaran
kelenjar regional)
-
Tumor tumbuh cepat; nekrosis &
radang pd kuli
Ø SARCOMA PAYUDARA
a.
Pengertian
Sarcoma adalah tumor yang berasal dari jaringan
penyambung. Sarcoma secara umum dibagi kedalam dua kelompok yaitu tulang dan
jaringan lunak.
b.
Jenis
Ada empat tipe utama dari sarkoma tulang, yaitu randro
sarkoma, sarkoma ewing, fibrosarkoma dan osteosarkoma.
c.
Penyebab Sarcoma Kaposi
Pada penderita AIDS, penyakit ini terjadi akibat
gangguan sistem kekebalan dan penelitian terakhir menyebutkan adanya kombinasi
antara gangguan sistem kekebalan dengan sejenis virus herpes 8 (HHV8).
d.
Patofisiologi Sarcoma Kaposi
Meskipun namanya adalah Sarkoma Kaposi, namun, Sarkoma
Kaposi bukanlah sarkoma yang sebenarnya, yang merupakan tumor yang muncul dari
jaringan mesensim. Sarkoma Kaposi muncul sebagai kanker endothelium limfatik
dan membentuk jaringan vaskular yang diisi dengan sel darah, memberikan tumor
ini karakteristik kemunculan seperti-luka memar.
Lesi Sarkoma Kaposi berisi tumor sel dengan
karakteristk bentuk memanjang yang tidak normal dan disebut sel spindle. Tumor
ini sangat bersifat vaskular, berisi pembuluh darah tebal yang tidak normal,
yang membocorkan sel darah merah pada jaringan yang mengelilinginya dan
memberikan tumor warna gelapnya. Peradangan disekitar tumor dapat menyebabkan
rasa nyeri dan pembengkakan.
Walaupun Sarkoma Kaposi dapat diduga dari kemunculan
lesi dan faktor resiko pasien, diagnosis dapat hanya dibuat oleh biopsi dan
pemeriksaan mikrosokop, yang akan menunjukan kehadiran sel spindle. Deteksi
protein viral LANA pada sel mengkonfirmasi diagnosis.
e.
Gambaran Klinis
Luka KS berupa lesi dan noda yang berwarna-warni
merah, ungu, coklat, atau hitam, dan biasanya Luka tersebut biasanya ditemukan
pada kulit, walau bisa juga tersebar di tempat lain terutama mulut,
gastrointestinal tract dan saluran pernafasan. Pertumbuhan dari sangat lambat
ke sangat cepat.
E. KANKER
PAYUDARA
a.
Jenis Klasifikasi kanker payudara terdiri dari 2 macam yaitu klasifikasi
patologik dan klinik.
1)
Klasifikasi patologik terdiri dari:
Kanker puting payudara atau pagets disease Pagets
disease adalah bentuk kanker dalam taraf permulaan manifestasinya sebagai
eksema menahun putting susu yang biasanya merah dan menebal. Suatu tumor sub
areoler bisa teraba. Sedang pada umumnya kanker payudara yang berinfiltrasi ke
kulit mempunyai prognosis yang buruk, lain halnya dengan pagets disease ini
prognosisnya lebih baik. Sebenarnya penyakit ini adalah suatu kanker intra
duktal yang tumbuh di bagian terminal dari duktus laktiferus secara patologik
ciri-cirinya ialah: sel-sel pagets (seperti pasir) hypertrofi sel epidermoid,
infiltrsi sel-sel bundar dibawah epidermis. - Kanker duktus
laktiferus:papillary, comedo, adenocarsinoma dengan banyak fibrosis (scirrhus),
medullary carsinoma dengan infiltrasi kelenjar, semuanya infiltrating.
Penyakit ini dapat timbul pada waktu menyusui, akan
tetapi juga diluar waktu tersebut. Dapat kita ketahui bahwa oprasi dapat
mengakibatkan penyebaran yang sangat cepat dan kematian.
2)
Klasifikasi klinik kanker payudara
disamping klasifikasi patologis, juga mempunyai
klasifikasi klinik. Sebelum 1968, diklinik bedah sering dipakai klasifikasi
steinthal. Steinthal
1. :
kanker payudara sampai 2cm besarnya dan tidak mempunyai anak sebar. Steinthal
2. :
kanker payudara 2cm atau lebih dengan mempunyai anak sebar dikelenjar ketiak.
Steinthal
3. :
kanker payudara 2cm atau lebih dengan anak sebar, dikelenjar ketiak, infra dan
supra klafikula; atau infiltrasi vasia pektoralis atau kekulit; atau kanker
yang apert (memecah kekulit). Steinthal
4. :
kanker payudara dengan metastasis jauh, misalnya ketengkorak, atau tulang
punggun, atau paru-paru, atau hati dan panggul.
b.
Penyebab
1.
Faktor risiko
a. Faktor reproduksi: Karakteristik reproduktif yang
berhubungan dengan risiko terjadinya kanker payudara adalah nuliparitas,
menarche pada umur muda, menopause pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama
pada umur tua. Risiko utama kanker payudara adalah bertambahnya umur. Diperkirakan, periode antara terjadinya haid pertama dengan umur saat
kehamilan pertama merupakan window of initiation perkembangan kanker
payudara. Secara anatomi dan fungsional, payudara akan
mengalami atrofi dengan bertambahnya umur. Kurang dari 25% kanker payudara
terjadi pada masa sebelum menopause sehingga diperkirakan awal
terjadinya tumor terjadi jauh sebelum terjadinya perubahan klinis.
b. Penggunaan hormon: Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya
kanker payudara. Laporan dari Harvard School of Public Health menyatakan
bahwa terdapat peningkatan kanker payudara yang signifikan pada para pengguna
terapi estrogen replacement. Suatu metaanalisis menyatakan bahwa
walaupun tidak terdapat risiko kanker payudara pada pengguna kontrasepsi oral, wanita yang menggunakan obat ini untuk waktu yang lama mempunyai risiko
tinggi untuk mengalami kanker payudara sebelum menopause. Sel-sel yang
sensitive terhadap rangsangan hormonal mungkin mengalami perubahan degenerasi
jinak atau menjadi ganas[15].
c.
Penyakit
fibrokistik: Pada wanita
dengan adenosis, fibroadenoma, dan fibrosis, tidak ada peningkatan risiko
terjadinya kanker payudara. Pada hiperplasis dan papiloma, risiko sedikit
meningkat 1,5 sampai 2 kali. Sedangkan pada hiperplasia atipik, risiko
meningkat hingga 5 kali.
d. Obesitas: Terdapat hubungan yang positif
antara berat badan dan bentuk tubuh dengan kanker payudara pada wanita pasca
menopause. Variasi terhadap kekerapan kanker ini di negara-negara Barat dan
bukan Barat serta perubahan kekerapan sesudah migrasi menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh diet terhadap terjadinya keganasan ini.
e.
Konsumsi lemak: Konsumsi lemak diperkirakan
sebagai suatu faktor risiko terjadinya kanker payudara. Willet dkk. melakukan
studi prospektif selama 8 tahun tentang konsumsi lemak dan serat dalam
hubungannya dengan risiko kanker payudara pada wanita umur 34 sampai 59 tahun.
f.
Radiasi: Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas
meningkatkan terjadinya risiko kanker payudara. Dari beberapa penelitian yang
dilakukan disimpulkan bahwa risiko kanker radiasi berhubungan secara linier dengan
dosis dan umur saat terjadinya eksposur.
g. Riwayat keluarga dan
faktor genetik: Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita
yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara. Terdapat peningkatan
risiko keganasan pada wanita yang keluarganya menderita kanker payudara. Pada
studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan dengan gen tertentu. Apabila terdapat BRCA 1, yaitu suatu gen kerentanan terhadap kanker payudara, probabilitas untuk terjadi kanker payudara
sebesar 60% pada umur 50 tahun dan sebesar 85% pada umur 70 tahun. Faktor Usia
sangat berpengaruh -> sekitar 60% kanker payudara terjadi di usia 60 tahun.
Resiko terbesar usia 75 tahun [16]
2.
Faktor Genetik
Kanker peyudara dapat terjadi karena adanya beberapa faktor genetik yang
diturunkan dari orangtua kepada anaknya. Faktor genetik yang dimaksud adalah
adanya mutasi pada beberapa gen yang berperan penting dalam pembentukan kanker
payudara gen yang dimaksud adalah beberapa gen yang bersifat onkogen dan gen yang bersifat mensupresi
tumor.
Gen pensupresi tumor yang berperan penting dalam pembentukan kanker
payudara diantaranya adalah gen BRCA1 dan gen BRCA2.
c.
Patofisiologi
Kanker payudara, seperti bentuk lain dari kanker,
adalah hasil dari faktor lingkungan dan turun-temurun beberapa. Beberapa
faktor-faktor ini meliputi:
Lesi pada DNA seperti mutasi genetik. Mutasi yang
dapat menyebabkan kanker payudara telah eksperimental dikaitkan dengan paparan
estrogen.
Kegagalan pengawasan kekebalan, sebuah teori di mana
sistem kekebalan tubuh menghilangkan sel-sel ganas sepanjang hidup seseorang.
Faktor pertumbuhan abnormal sinyal dalam interaksi
antara sel-sel stroma dan sel epitel dapat memfasilitasi pertumbuhan sel ganas.
Cacat diwariskan dalam gen perbaikan DNA,
seperti''''BRCA1, BRCA2''''dan''''TP53. Orang-orang di negara-negara berkembang
melaporkan tingkat kejadian lebih rendah dibandingkan di negara maju.
Di Amerika Serikat, 10 sampai 20 persen pasien dengan
kanker payudara dan pasien dengan kanker ovarium memiliki kerabat pertama atau
kedua-derajat dengan salah satu dari penyakit ini. Mutasi di salah satu dari
dua gen kerentanan besar, kanker payudara gen kerentanan 1 (BRCA1) dan kanker
payudara gen kerentanan 2 (BRCA2), memberikan risiko kanker payudara seumur
hidup antara 60 dan 85 persen dan risiko seumur hidup dari kanker ovarium
antara 15 dan 40 persen. Namun, mutasi dalam gen account hanya 2 sampai 3
persen dari semua kanker payudara.
d.
Gambaran Klinis
Gejala klinis kanker payudara dapat berupa:
1.
Benjolan pada payudara
Umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada
payudara. Benjolan itu mula-mula kecil, semakin lama akan semakin besar, lalu
melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau pada
puting susu.
2.
Erosi atau eksema puting susu
Kulit atau puting susu tadi menjadi tertarik ke dalam
(retraksi), berwarna merah muda atau kecoklat-coklatan sampai menjadi oedema
hingga kulit kelihatan seperti kulit jeruk (peau d'orange), mengkerut,
atau timbul borok (ulkus) pada payudara. Borok itu semakin lama akan
semakin besar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara, sering
berbau busuk, dan mudah berdarah. Ciri-ciri lainnya antara lain:
Pendarahan pada puting susu.
Rasa sakit atau nyeri pada umumnya
baru timbul apabila tumor sudah besar, sudah timbul borok, atau bila sudah
muncul metastase ke tulang-tulang.
Kemudian timbul pembesaran kelenjar
getah bening di ketiak, bengkak (edema) pada lengan, dan penyebaran
kanker ke seluruh tubuh (Handoyo, 1990).
Kanker payudara lanjut sangat mudah dikenali dengan
mengetahui kriteria operbilitas Heagensen sebagai berikut:
terdapat edema luas pada
kulit payudara (lebih 1/3 luas kulit payudara);
adanya nodul satelit pada kulit
payudara;
kanker payudara jenis mastitis
karsinimatosa;
terdapat model parasternal;
terdapat nodul supraklavikula;
adanya edema lengan;
adanya metastase jauh;
serta terdapat dua dari tanda-tanda
locally advanced, yaitu ulserasi kulit, edema kulit, kulit
terfiksasi pada dinding toraks, kelenjar getah bening aksila berdiameter lebih
2,5 cm, dan kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain.
Ø TUMOR JALAN LAHIR
Ø JINAK DAN GANAS :
a.
Pengertian
Tumor merupakan sekelompok sel-sel abnormal yang
terbentuk hasil proses pembelahan sel yang berlebihan dan tak terkoordinasi.
b.
Penyebab
1.
Tumor jinak dan Ganas Pada Vulva
a.
Tumor jinak
Tumor kistik vulva
Kista sisa jaringan embrio
Kista garther : pada dinding
lateral – anterolaterral vagina sampai pada vulva dekat erethra dan klitoris.
Biasnya berukuran kecil dan multiple namun dapat mencapai ukuran kepala janin,
dengan konsistensi yang lunak.
Kista / hidrokele saluran nuck :
terletak mulai dari saluran inguinal sampai dinding labium mayor, kadang-kadang
terdiri dari beberapa kista. Berisi cairan jernih dengan dinding selaput
peritonium
Kista kelenjar
Kista bartholoni : terjadi akibat
radang.
Kista sebasea : berasal dari
kelenjar sebasea kulit ynag terdapat pada labium mayor, labium minor dan mons vanoris,
terjadi karena penyumbatan saluran kelenjar sehingga terjadilah penimbunan
sabun.
Hidrodenoma : berasal dari kelenjar
keringat
Penyakit fox forduce : akibat
sumbatan saluran kelenjar keringat membentuk banyak kristal kecil dengan
diameter 1 – 3 mm, multiple, terasa gatal, dapat mengalami kekambuhan.
Kista parauretbra (skene) : terjadi
karena saluran kelenjar ini tertutup oleh infeksi.
Kista endometriosis : jarang sekali
dapat tumbuh pada vulva atau vagina.
Tumor solid vulva
Tumor epitel : kondilima
ekuminatum, karunkula uretra, nevus pigmentosus
Tumor jaringan mesoderm : fibroma,
lipoma, kiomioma, neurofibroma, hemangioma, limfangioma, miksoma.
b.
Tumor ganas sekunder pada vulva
Berasal dari jaringan dekat vulva seperti serviks
uteri, vagina uterus yang merembet langsung atau secara limfogen atau
embolisasi melalui pembuluh darah balik.
2.
Tumor jinak dan ganas pada vagina
a.
Tumor jinak
•
Tumor kistik vagina
Kista inklusi
Kista sisa jaringan embrio, kista
qartner, kista saliran muller
•
Tumor solid vagina
Tumor epitel : kondiloma akuminata,
granuloma
Tumor jaringan mesoderm, fibroma,
hemangioma, miksoma
Adenosis vagina
b.
Tumor ganas primer di vagina sangat jarang. Bila serviks uteri ikut terlibat
dalam proses, maka tumor itu dianggap sebagai tumor ganas serviks uteri. Tumor
biasanya terdapat dibagian tengah proksimal vagina, dari dinding samping atau
belakang vagina.
3.
Tumor jinak dan ganas pada tuba
a.
Tumor jinak
Dapat berupa neoplasma maupun non neoplasma, tumor
neoplasmatik jinak dekat tuba, kista parovarium terletak diantara tuba bagian
distal dan ovarium dengan diameter biasnya tidak mencapai 4 cm. sedangkan tumor
non neoplasmatikdisebabkan oleh radang.
b.
Tumor ganas
Deteksi dini tumor ganas tuba fallopi sukar
diupayakan. Perlu mendapat perhatian khusus bila wanita berusia 45 – 55 tahun
ditemukan tumor adneksa. Disertai rasa nyeri dan adanya getah vagina yang
semula kekuning-kuningan kemudian bercampur darah, perlu dicurigai kemungkinan
adanya tumor ganas tuba terutama pada nullipara atau primipara
4.
Tumor jinak dan ganas pada uterus
a.
Tumor jinak
Ekto serviks
Kista sisa jaringan embrional :
berasal dari saluran mesonefridikus wolffi terdapat pada dinding samping ekto
serviks
Kista endometriosis : letaknya
superfisial
Folikel atau kista nabothi : kista
retensi kelenjar endo serviks, biasanya terdapat pada wanita multipara, sebagai
penampilan servisitis, berwarna putih mengkilap berisi cairan mukus. Bila
menjadi besar dapat menyebabkan perasaan nyeri.
Papiloma, seperti kondiloma
akuminata, kebanyakan papiloma adalah sisa epitel yang terlebih pada trauma
bedah maupun persalinan
Hemangioma : jarang, biasanya
terletak superfisial, dapat membesar pada waktu kehamilan.
Endo serviks
Polip : suatu adenoma maupun
adenofibroma yang berasal dari selaput lendir endo serviks. Tangkainya dapat
panjang hingga keluar dari vulva. Polip berkembang karena pengaruh radang
maupun virus.
Endometrium
Adenoma – adenofibroma : terdiri
dari epitel endometrino dengan stroma yang sesuai dengan daur haid. Adenoma ini
biasanya merupakan penampilan hiperplasia endometrium, dengan konsistensi lunak
dan berwarna kemerah-merahan.
Mioma submokosum : dapat tumbuh dan
keluar dari uterus menjadi mioma. Konsistensinya kenyal berwarna putih.
Polip placenta : berasal dari sisa
placenta yang tertinggal setelah partus maupun abortus. Polip placenta
menyebabkan uterus mengalami subinvolusio yang menimbulkan pendarahan pada
umumnya pengangkatan dengan cara kuretase.
b.
Tumor ganas
Tumor ganas korpus uteri dianggap primer jika berasal
dari enmetrium atau miometrium. Jika terdapat proses di endometrium dan
endoserviks dan tidak dapat dipastikan dari mana asalnya, maka dianggap sebagai
tumor ganas serviks uteri bila hasil histologik menunjukkan jenis epidermoid.
Gambar klinik
-
Biasanya tersembunyi dan
membahayakan, dalam banyak kejadian gejalanya dikaitkan dengan monopause limpa
getah vagina kemerahan atau sesudah monopause. Rasa sakit dan perasaan rahim
berkontraksi sering dikeluhkan.
5.
Tumor jinak dan ganas pada ovarium
a.
Tumor jinak : diantara tumor ovarium ada yang bersifat neoplastik dan non
neoplastik.
Pada tumor ovarium biasanya uterus dapat diraba
sendiri. Jika tumor ovarium terletak di garis tengah dalam rongga perut bagian
bawah dan konsistensinya kistik.
Apabila sudah ditentukan bahwa tumor ovarium, maka
perlu diketahui apakah bersifat neoplastik atau nonneoplastik. Tumor
nonneoplastik akibat peradangan umumnya adalah anamniesis menunjukkan
gejala-gejala ke arah peradangan genital, dan pada pemeriksaan tumor-tumor
akibat peradangan tidak dapat digerakkan karena pelekatan. Kista nonneoplastik
umumnya tidak menjadi besar, dan diantaranya pada suatu waktu biasanya
menghilang sendiri.
Penanganannya :
Dapat dipakai sebagai prinsip bahwa tumor ovalium
neoplastik memerlukan operasi dan tumor non neoplastik tidak.
b.
Tumor ganas : merupakan 20% dari semua keganasan alat reproduksi wanita.
Tumor ganas merupakan kumpulan tumor dengan
histiogenesis yang beranekaragam, dengan sifat-sifat histologis maupun biologis
yang beranekaragam. Kira-kira 60% pada usia perimonopause, 30% dalam masa
reproduksi dan 10% pada usia jauh lebih muda.
Tumor ganas ovarium menyebar secara limfogen ke
kelenjar para norta, mediastinal dan supraklavikular, untuk seterusnya menyebar
ke alat-alat yang lebih jauh, terutama paru-paru, hati dan otak. Opstruksi usus
dan ureter merupakan masalah yang sering menyertai penderita tomur ganas
ovarium.
Diagnosis :
Diagnosis didasarkan atas 3 gejala dan tanda yang
biasanya muncul dalam perjalanan penyakit yang sudah agak lanjut :
a. Gejala desakan
b. Gejala determinasi/penyebaran
c. Gejala hormonal
Terapi :
Untuk tumor ganas ovarium pembedahan merupakan pilihan
utama pada tingkatan awal, meskipun pembedahan bukan semata-mata bukan tujuan
pengobatan, penetapan tingkatan klinik penyakit yang akurat sewaktu pembedahan
dan hasil histopatologi sangat penting untuk kelak melakukan penanganan yang
adekuat
REFERENSI
http://azinsblog.blogspot.com/2012/07/asuhan-kebidanan-pada-ibu-dengan_3467.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar